Peneliti BRIN Ancam Muhammadiyah, Saleh PAN: Kalau Tidak Dihukum, Besok Lusa Ada Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay bereaksi keras setelah seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah.
Dia berharap polisi bisa mengusut dugaan kasus dari pernyataan Andi agar kemudian hari tidak ada sosok berperilaku serupa.
"Kalau tidak diproses hukum, besok lusa akan ada orang yang mengulangi lagi," kata Saleh melalui layanan pesan, Selasa (25/4).
Dia menyadari Andi telah melayangkan permintaan maaf setelah mengungkap pernyataan soal darah warga Muhammdiyah halal.
Namun, mantan Ketua PP Pemuda Muhammdiyah itu tetap meminta proses hukum tetap dilakukan kepada Andi yang sudah meminta maaf.
"Permintaan maaf satu hal. Penegakan hukum hal yang lain," ujar Saleh.
Legislator Komisi IX DPR RI itu bahkan menyebut penyidik kepolisian sudah bisa memeriksa unsur pidana dari pernyataan Andi tanpa aduan dari masyarakat.
Setidaknya, kata Saleh, polisi bisa mengamankan Andi untuk dilakukan klarifikasi soal pernyataan darah warga Muhammdiyah halal.
Politikus PAN Saleh Partaonan Daulay mendesak polisi bergerak menindak peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin yang mengancam warga Muhammadiyah
- Ingat Janji Pemerintah, Saleh: Jangan Ada PHK di Sritex
- Soal PPN 12 Persen, Saleh PAN: Jangan Saling Menyalahkan
- Viva Yoga Sebut 4 Menteri Gabung Bukti PAN Garda Terdepan Kawal Prabowo
- Mendes Yandri Ajak Kader Muhammadiyah Bersinergi Memajukan Seluruh Desa di Indonesia
- Kenaikan HJE Rokok Tidak Mendukung Upaya Prokesehatan
- Peneliti BRIN Kritik Fungsi Dewan Pertahanan Nasional